Selasa, 29 Desember 2009

Fw: PT.BUDAYA AGUNG LESTARI



----- Forwarded Message ----
From: Dedi Galih Gunawan <dnlclub@yahoo.com.au>
To: degagu@blogger.com
Sent: Tue, 29 December, 2009 8:37:01 PM
Subject: PT.BUDAYA AGUNG LESTARI



Maaf infonya ketinggalan ..

Indra K <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bagi yang suka melihat iklan lowongan di
harian Jawa Pos edisi Sabtu,
pernahkah melihat iklan lowongan seperti ini:

PT BAL Technic Multinasional.
Dibutuhkan segera :

40 orang teknisi, gaji Rp 600 rb/bln
35 orang supervisor, gaji Rp 800 rb/bln
.
.
.
8 orang manager, gaji Rp 2jt/mgg
5 orang administrasi, gaji Rp 800rb/bln

Alamatnya selalu berpindah, kalau bukan Surabaya, ya Sidoarjo.

Di situ disebutkan pula bahwa yang diterima akan mendapatkan training
manajemen, asrama, tunjangan dll, pokoknya betul-betul bikin yang baca
terpesona. Juga disebutkan bahwa mereka tidak mengutamakan pengalaman.

Nah, sebelum terlambat, saya perlu memberitahu
bahwa itu cuma bualan mereka
saja. Kenyataannya, jauh lebih mengenaskan dari iklan mereka. Saya tahu
persis, karena saya pernah mengalaminya sendiri.

Tahun 2003, saat PT BAL (singkatan dari Budaya Agung Lestari) bermarkas di
sebuah rumah yang belum betul-betul jadi di Jalan Loncat Indah, Sidoarjo,
saya yang masih menganggur tertarik dengan iklan mereka. Saya pun langsung
melamar, terlebih di situ disebutkan bahwa mereka mencari tenaga kerja dari
berbagai jurusan. Saat itu, belum ada tawaran jabatan administrasi. Di sana
ada puluhan orang menunggu, karena sistem wawancaranya walk in interview.de
Menurut penjelasan, perusahaannya bergerak di bidang instalasi gas.

NB: sekarang muncul di gedong kiwo no.24 yogyakarta. hati hati bagi semuanya.

Satu hal lagi, PT BAL menyebut perusahaannya perusahaan baru (padahal sudah
berdiri sejak 1997), sehingga
saya berpikiran bahwa mereka membuka cabang
baru, sehingga perlu merekrut orang baru dari berbagai jurusan, untuk
ditempatkan sesuai kemampuan dan pendidikannya.

Namanya saja orang masih belum berpengalaman. Mestinya saat itu saya
langsung curiga, karena saya langsung disuruh datang beberapa hari kemudian,
tanpa mereka melakukan seleksi layaknya perusahaan bonafit. Bisa dikata,
semua yang melamar langsung diterima tanpa syarat. Juga saya mestinya curiga
melihat kondisi "kantor"-nya.

Saat datang beberapa hari kemudian itu, ternyata para manajer tidak
menjelaskan job description-nya, dan para orang baru itu langsung diajak
oleh seniornya mendatangi rumah-rumah. Dalam perjalanan, para senior
tersebut tidak mau menjelaskan apa yang sebetulnya dikerjakan, hanya
mengatakan, pokoknya tugas saya hanya mengamati (observasi) terhadap
pekerjaan mereka. Setelah mendatangi beberapa rumah dan akan kembali ke
kantor,
barulah si senior (yang dianggap berjabatan supervisor) itu
menjelaskan, bahwa tugas saya nantinya ya seperti itu, berjualan
perlengkapan tabung gas (selang dan kepala) secara door to door.

Nah, yang bikin kesal, kenapa tidak dijelaskan sebelumnya, sehingga yang
tidak berminat bisa langsung keluar? Toh, mereka juga rugi sendiri karena
harus membayar ongkos transport dan uang makan untuk saya pada satu hari
tersebut. Juga, kenapa pula mereka seolah menghalalkan segala cara agar
barangnya laku?

Asal tahu, meski diketahui kalau perlengkapan yang ada di suatu rumah masih
baik dan belum perlu ganti baru, si supervisor mengatakan bahwa alat mereka
sudah tak layak pakai. Juga, kalau mendatangi rumah, dia selalu beralasan
bahwa kami bermaksud mengecek kondisi tabung gas beserta perlengkapannya,
karena sering terdengar berita kebakaran akibat perlengkapan yang tak layak
pakai.

Terkadang, dia terlebih dahulu
menanyakan bulan dan tahun kadaluwarsa tabung
gas yang mereka gunakan. Hal-hal busuk lainnya yaitu:
1. Bila ditanya kenapa bukan orang dari Pertamina yang melakukan ini, dia
beralasan bahwa perusahaannya mendapat proyek ini dari Pertamina. Ini bohong
besar.
2. Bila ditanya kenapa mengeceknya ke rumah-rumah, alasannya karena kami
berada di divisi yang bertugas mendatangi rumah-rumah. Dia bilang ada dua
divisi lagi, masing-masing mensurvey pabrik dan mensurvey toko-toko
penyalur. Padahal kedua divisi yang terakhir disebut tidak pernah ada.

Dia menjelaskan pula soal jabatan dan gaji. Dia bilang, apapun jabatan yang
dilamar, jabatan awal adalah teknisi, sebagai jabatan terendah. Bahkan
kurang tepat bila disebut sebagai "jabatan", karena ternyata sistem kerjanya
layaknya MLM. Sehingga, sebutan manager hanyalah "embel-embel" buat yang
sudah punya banyak downline. Pantas saja saat briefing itu si
"manajer"
menjanjikan kenaikan jabatan yang relatif cepat, 1/2 tahun bisa jadi
manajer. Bahkan bercerita bahwa ada manajer berusia 20 tahun.

Soal gaji (seperti yang Anda duga kalau mencermati ulasan ini), tidak ada
yang namanya gaji tetap, kecuali bagi manajer dan yang lebih tinggi
tingkatnya. Jadi, angka yang disebutkan dalam iklan itu adalah jumlah
maksimal, dan bisa tak mendapat uang sepeser pun kalau barangnya tidak laku.

Lalu untuk apa saya bekerja kalau seluruh kemampuan dan pendidikan saya
diabaikan, untuk pekerjaan yang sama sekali berbeda? Saya ini sarjana
teknik, kok kerjanya beginian. Cara kerjanya banyak menipu orang lagi.

Juga satu hal yang saat itu tidak saya sadari, kalau manajernya bergaji
jutaan per bulan, kok mereka tidak tampak seperti orang kaya. Bahkan salah
satu asisten manajernya saja pulang pakai angkot.

Akhirnya, waktu saya ditanya apakah saya ingin terus kerja di sini,
saya
langsung menolaknya. Waktu mau pulang, saya melihat dua orang trainee yang
merupakan pasutri keluar dengan wajah lesu. Alasannya, mereka tadinya guru.
Mereka bela-belain cuti demi perusahaan yang kelihatannya lebih baik ini,
tapi nyatanya berakhir kecewa.

Untunglah, kemudian saya mendapat kerja yang lebih bonafit, meski hanya
sebagai bagian administrasi.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Lalu adik teman saya semakin memperpanjang bukti bahwa PT BAL adalah
perusahaan yang semestinya dibubarkan saja, karena manajemennya tidak becus.

Adik teman saya itu, namanya Tio (bukan nama sebenarnya) adalah mantan staf
administrasi di sebuah perusahaan. Dia pada 2005 menganggur karena
perusahaan tempat dia bekerja bubar.

Tio, seorang lulusan D3 ekonomi, sebenarnya pernah mendapat cerita dari
kakaknya (teman saya) tentang kasus yang saya alami itu. Dan supaya
tidak
menganggur, Tio mencoba melamar di PT BAL sebagai staf administrasi.
Alasannya, selain dia sudah punya pengalaman, dia ingin menghindari kerja
sebagai salesman door to door. Juga karena kantor mereka kini memakai ruko,
bukan rumah biasa lagi.

Ternyata, sekalipun melamar sebagai staf administrasi, yang terjadi pada Tio
SAMA SAJA dengan saya. Bahkan Tio sudah merasa aneh sejak menyerahkan surat
lamarannya, karena oleh mereka, surat lamaran Tio hanya dilihat
kelengkapannya, dan mereka tidak mendalami potensi diri Tio. Tio langsung
disuruh datang dua hari kemudian. Tapi Tio tetap mencoba datang.

Ternyata, kecurigaan Tio terbukti. Semua pelamar harus melakukan observasi
seperti saya dulu. Merasa diperlakukan seperti topeng monyet, Tio kesal.
Sekembalinya ke kantor (saat itu pindah ke Jl Nginden, Surabaya), Tio
langsung melabrak orang yang harus dia temui. Tio bilang, masa sebagai
pelamar bagian
administrasi, dia harus observasi bersama teknisi dan
supervisor yang "berjualan dengan kedok surveyor dan teknisi", bukannya
observasi ke ruangan administrasi.

Jawab mereka, entah bohong atau betulan, karena biarpun bagian administrasi
juga harus tahu seluk beluk pekerjaan perusahaan.

Tentu saja hal ini tak masuk akal. Contohnya saya. Biarpun perusahaan saya
adalah multi distributor, tidak lantas saya observasi bersama salesman ke
toko-toko, karena saya di bagian administrasi. Jadi saya tentunya hanya
berkutat di ruangan tempat saya bekerja saja.

Apalagi supervisor yang menemui Tio kemudian "merayu" Tio agar melupakan
keinginannya menjadi staf administrasi, karena dianggap tidak menjanjikan
apa-apa. Nah, perusahaan seperti apa ini?

Satu hal lagi, di pintu kantor Tio melihat tulisan berbunyi, "DIBUKA
LOWONGAN SEBANYAK-BANYAKNYA". Apa nggak salah, bukankah perusahaan harus
efisien dalam jumlah
pegawai? Siapa tuh yang mau bayar?

Ternyata selama dua tahun itu, sama sekali tidak ada perbaikan manajemen
perusahaan.............

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Oke, kepada para pembaca, saya himbau untuk tidak tergiur dengan iklan
lowongan dari PT BAL itu, karena Anda akan kecewa pada akhirnya. Hati-hati
juga kepada orang yang datang ke rumah dengan alasan tanya kadaluwarsanya
tabung gas dll, karena tujuan utama mereka adalah menjual barang, dan mereka
akan mengatakan bahwa perlengkapan Anda tidak memadai.

Lalu kepada Jawa Pos, saya meminta untuk tidak lagi memasang iklan dari PT
BAL. Jangan mencari keuntungan yang justru merugikan orang banyak. Jujur
saja, saya, Tio dan kakaknya kalau kebetulan melihat iklan PT BAL itu,
selalu berkata dalam hati, "Ih, nggak bosen-bosennya nih PT BAL membohongi
orang".

Lagipula, Jawa Pos tak akan rugi secara
finansial hanya dengan menolak satu
iklan, bukan? Tingkatkan bonafiditas Jawa Pos sebagai salah satu harian
terkemuka di Indonesia, dengan lebih selektif dalam memuat iklan!

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=





___________________________________________________________
All New Yahoo! Mail Tired of [EMAIL PROTECTED]@! come-ons? Let our SpamGuard
protect you. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html





Dapatkan artikel2 yang menarik untuk anda baca di sela2 kesibukan anda bekerja.
Ada joke2 yang bisa membuang stress dan penat anda; artikel2 renungan yang bisa
memberi anda inspirasi; tip2 yang mungkin bermanfaat buat anda; info yang
sedang beredar; cerita2 yang menyentuh; dan masih banyak lagi... ^_^


See what's on at the movies in your area. Find out now.


See what's on at the movies in your area. Find out now.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA INI JUGA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...